KEL VI
PELAKSANAAN
PELAYANANBIMBINGAN DAN
KONSELING DI SD
KELAS V DAN VI
Perkembangan
siswa Kelas V dan VI sudah jauh lebih maju daripada siswa-siswa kelas
sebelumnya. Lagi pula siswa dikelas tinggi SD itu sudah hampir (atau bahkan sebagian
sudah) mengakhiri masa anak-anaknya dan mulai memasuki masa remaja awal. Oleh
karena itu permasalahan yang dapat timbul pada diri mereka berkemungkinan
semakin banyak, semakin kompleks.
Sehubungan
dengan hal-hal tersebut diatas selain merupakan kelanjutan dari layanan-layanan
sebelumnya, pelayanan bimbingan dan konseling perlu mengantisipasi dan memuat
materi bimbingan dan konseling yang lebih bervariasi, meluas, mendalam, dan
kompleks. Jenis layanan perlu dilengkapi, yaitu ditambah dengan layanan
konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok. Kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling pun perlu dilengkapi dan diperkuat.
A. LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Layanan Orientasi dan Informasi
a.
Materi Layanan
Orientasi dan Informasi
Materi layanan orientasi dan informasi
di kelas V dan VI lebih luas dan berkembang daripada hal yang sama di
kelas-kelass sebelumnya. Materi tersebut meliputi pokok-pokok berikut :
(1) Materi Bimbingan Pribadi
(a)
Pemantapan
materi dikelas III dan IV
(b)
Orientasi
kemampuan mengikuti Kelas V (baru) dan Kelas VI (baru)
(c)
Informasi
tentang perlunya dan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengenal kemampuan,
bakat dan minat, serta bentuk penyaluran dan pengembangannya.
(2) Materi bimbingan konseling
(a)
Pemantapan
materi di kelas III dan IV
(b)
Informasi
tentang pentingnya tata karma pergaulan dengan teman yang berjenis kelamin sama
dan yang berjenis kelamin sama.
(c)
Informasi
tentang perlunya menerapkan nilai-nilai agama, social, adat istiadat, budaya
dan hokum dalam pergaulan.
(d)
Informasi
tentang perlunya berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar.
(e)
Informasi
tentang perlunya memiliki kemampuan yang baik dalam mengemukakan pendapat.
(3) Materi bimbingan belajar
(a)
Pemantapan
materi kelas III dan IV
(b)
Orientasi
belajar di kelas V dan VI (baru)
(c)
Informasi
tentang mata pelajaran dan kegiatan lainnya yang perlu dikembangkan di kelas V
atau VI
(d)
Informasi
tentang pengaturan jadwal kegiatan belajar (baik disekolah maupun dirumah),
kegiatan olahraga, latihan keterampilan, pelajaran tambahan, dan kegiatan
ekstra kulikuler, sesuai dengan tingkatan kelasnya (kelas V atau kelas VI)
(e)
Informasi
tentang fasilitas sumber dan alat bantu belajar, termasuk alat-alat olahraga,
yang ada dikelas V atau VI dan bagaimana memanfaatkannya.
(f)
Informasi
tentang bagaimana mencatat materi pelajarandari guru secara efektif dan
efesien, serta bagaimana membuat ringkasan pelajaran.
(g)
Informasi
tentang bagaimana belajar di tempat latihan keterampilan, dan dilapangan
olahraga.
(h)
Informasi
tentang bagaimana membaca buku secara efektif dan efesien, meringkas buku, dan
belajar diperpustakaan.
(i) Informasi
bagaimana mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian, menjawab soal-soal ujian,
serta mengikuti EBTA dan EBTANAS.
(j) Informasi tentang syarat-syarat lulus SD dan apa
akibatnya kalau tidak lulus SD.
(k) Informasi tentang syarat-syarat memasuki dan medaftarkan
diri untuk masuk SLTP atau sekolah yang sederajat.
(l) Informasi tentang sekolah lanjutan yang dapat dimasuki
oleh lulusan SD pada umumnya dan orientasi keadaan sekolah-sekolah tersebut
yang terdapat di sekitar SD yang bersangkutan.
(4)
Materi bimbingan karier
(a) Pemantapan materi di Kelas III dan IV
(b) Informasi lanjutan dan lebih kompleks tentang pekerjaan
dan usaha-usaha memperoleh penghasilan, misalnya pekerjaan-pekerjaan pertanian
yang lebih luas, pekerjaan di industri dan perusahaan, usaha perdagangan yang
lebih luas (toko, bank, asuransi, dsb), usaha angkutan yang lebih luas
(transport antarkota, pelayaran, penerbangan), serta berbagai pekerjaan yang
bersifat keahlian (seperti guru, dokter, insinyur, dsb).
(c) Informasi tentang saling ketergantungan antara pekerjaan
yang satu dengan pekerjaan yang lain serta hubungannya dengan konsumen.
(d) Informasi tentang kemampuan khusus yang diperlukan untuk
menjabat pekerjaan tertentu untuk ini diperlukan bakat, minat, dan keterampilan
tertentu.
(e) Informasi tentang diperlukannya keuletan dan ketabahan
dalam mengejar dan mengembangkan karier tertentu. Untuk ini diperlukan
pertimbangan yang hati-hati dan matang untuk memilih pekerjaan atau karier
tertentu.
(f) Informasi tentang diperlukannya berbagai informasi yang
tepat berkenaan dengan pemilikan pekerjaan atau karier.
(g) Informasi awal tentang sekolah lanjutan yang berkaitan
dengan cita-cita karier tertentu.
b.
Pelaksanaan Layanan Orientasi dan Informasi
Butir-butir di atas menggambarkan bahwa layanan orientasi
dan informasi di kelas-kelas tinggi SD memang lebih kompleks. Untuk
menyelenggarakan layanan seperti itu sering kali Guru Kelas tidak sepenuhnya
mampu. Guru Kelas perlu mendatangkan narasumber dari luar sekolah. Peranan
Kepala Sekolah dalam mendatangkan narasumber itu amat menentukan. Demikian
juga, para siswa (khususnya Kelas VI) dapat dibawa untuk meninjau (melakukan
orientasi) ke SLTP tempat mereka akan melanjutkan pelajaran, dan ke
tempat-tempat kerja sederhana (misalnya industri/perusahaan kecil).
2.
Layanan Penempatan/Penyaluran
a.
Materi Layanan Penempatan/Penyaluran
Pola
dan materi layanan ini tetap sama dengan layanan sejenis yang dilakukan di
Kelas III dan IV, yaitu:
(1) Penempatan/penyaluran ke posisi duduk di dalam kelas, ke
dalam kelompok belajar, dan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler (untuk bimbingan
pribadi).
(2) Penempatan/penyaluran ke dalam kelompok kegiatan sebaya
dan kegiatan kesiswaan (untuk bimbingan sosial).
(3) Penempatan/penyaluran dalam kelompok belajar, program
pengayaan dan/atau perbaikan, kegiatan penyiapan diri untuk mengikuti ulangan,
ujian, ujian akhir, atau EBTA/EBTANAS.
(4) Materi bimbingan karier di Kelas V dan VI mendapat
peningkatan, yaitu seiring dengan informasi tentang pekerjaan/karier yang
diperoleh siswa, maka para siswa hendaknya ditempatkan/disalurkan ke dalam
kelompok-kelompok yang mempelajari:
(a) Berbagai jenis pekerjaan sebagaimana informasinya ingin
diperoleh.
(b) Sekolah lanjutan sebagaimana informasinya ingin
diperoleh, khususnya dikaitkan dengan aspek-aspek pekerjaan dan/atau karier
tertentu.
b.
Pelaksanaan Layanan Penempatan/Penyaluran
Dalam
melaksanakan layanan penempatan/penyaluran Guru Kelas perlu membicarakannya
dengan siswa yang bersangkutan tentang alasannya dan keuntungan-keuntungannya.
Apabila siswa menolak, perlu dibicarakan lebih mendalam (kalau perlu dengan
mengikutsertakan orang tua) sehingga rencana penempatan/penyaluran itu dapat
dipakai dan diterima untuk dilaksanakan.
3. Layanan
Pembelajaran
Layanan
pembelajaran bermaksud menguatkan sikap dan kebiasaan belajar yang telah
terbina sejak Kelas I s.d Kelas IV serta
mendorong lebih jauh lagi penguasaan siswa terhadap berbagai hal yang
diperlukan baik yang menyangkut mata pelajaran yang diikutinya maupun
aspek-aspek lain dalam kehidupannya sebagai pelajar, anggota keluarga, warga
masyarakat, dan warga negara.
a.
Materi layanan Pembelajaran
Materi
layanan pembelajaran meliputi hal-hal pokok berikut:
(1)
Materi bimbingan pribadi
(a) Pemantapan materi di Kelas III dan IV.
(b) Upaya memahami kekuatan diri siswa dan upaya
pengembangannya, dalam kaitannya dengan keberhasilan belajar.
(c)
upaya
memahami kelemahan diri siswa dan upaya penangulangannya, dalam kaitrannya
dengan keberhasilan belajar.
(d)
upaya
memahami bakat dan minat siswa serta penyaluran dan pengembangannya, dalam
kaitannya dengan keberhasilan yang lebih luas.
(e)
upaya
(sederhana) bagi siswa untuk merencanakan, menyelenggarakan dan mempertahankan
hidup sehat
(2)
Materi bimbingan
sosial
(a)
pemantapan
materi di Kelas III dan IV.
(b)
upaya
analisis dan penilaian terhadap pergaulan siswa dengan teman sebaya dengan
jenis kelamin sama atau berbeda, - hasil analisis dan penilaian ini menjadi
bahan bagi upaya perbaikannya.
(c)
analisis
dan penilaian terhadap bahasa yang dipakai oleh siswa(baik lisan maupun
tertulis) – hasil analisis dan penilaian ini menjadi bahan bagi upaya
perbaikannya.
(d)
upaya
bantuan kepada siswa untuk berani dan mampu mengemukakan pikiran dan pendapat
serta argumentasi secara tepat kepada orang lain.
Catatan : Semua hal tersebut di atas ditinjau dari sopan
santun dan tata krama, nilai-nilai agama, sosial, adat istiadat, budaya, dan
hukum.
(3)
Materi bimbingan
belajar
(a)
pemantapan
materi di Kelas III dan IV.
(b)
bantuan
kepada siswa dalam pengaturan jadwal kegiatan belajar (baik di sekolah maupun
di rumah), dan kegiatan-kegiatan lainnya.
(c)
bantuan
kepada siswa dalam menemukan dan menggunakan sumber dan alat bantu belajar yang
diperlukan (jika perlu sampai mencari di luar sekolah) demi keberhasilan
belajarnya.
(d)
bantuan
kepada siswa dalam mencatat materi pelajaran dan membuat ringkasan pelajaran.
(e)
bantuan
kepada siswa tentang bagaimana belajar di tempat latihan keterampilan, dan
dilapangan olahraga.
(f)
bantuan
kepada siswa dalam hal membaca buku yang efisien, meringkas buku, dan belajar
diperpustakaan.
(g)
bantuan
kepada siswa dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti ulangan dan ujian-ujian.
(h)
kegiatan
diskusi tentang kemungkinan tamat dari SD dan memasuki sekolah lanjutan.
(4)
Materi bimbingan
karier
(a)
pemantapan
materi di Kelas III dan IV.
(b)
diskusi
untuk pemahaman yang lebih mendalam tentang :
·
berbgai
jenis pekerjaan dan upaya memperoleh penghasilan.
·
saling
ketergantungan antara berbagai jenis pekerjaan.
·
kemampuan
khusus untuk pekerjaan tertentu – apakah siswa dapat dimungkinkan memiliki
kemampuan itu ?
·
sekolah
lanjutan yang berkaitan dengan cita-cita pekerjaan atau karier.
b.
Pelaksanaan
Layanan Pembelajaran
Jelaslaslah
bahwa materi layanan pembelajaran cukup luas dan kompleks, tidak hanya
menyangkut penguasaan materipelajaran semata, aspek-aspek pengembangan pribadi,
hubungan sosial dan arah kecenderungan pekerjaan atau karier perlu dipelajari
dengan baik.
Untuk
menyelenggarakan layanan itu Guru Kelas memerlkan bantuan, baik narasumber
ataupun Guru Pembimbing. Di samping itu, Guru Kelas dapat mengaktifkan
siswa-siswa yang pandai di kelasnya menjadi “tutor sebaya”untuk membantu
kawanannya dalam mencapai berbagai materi kegiatan layanan pembelajaran itu.
Tutor sebaya itu perlu diberi pengarahan terlebih dahulu oleh Guru Kelas
tentang apa yang harus dilakukannya.
4.
Layanan
Konseling Perorangan
Layanan
konseling perorangan di kelas tinggi SD adalah mungkin dilaksanakan mengingat :
a.
permasalahan
yang dialami oleh siswa dapat amat kompleks dan perlu diatasi sendiri dan
setuntas mungkin.
b.
siswa
sudah mampu mengutarakan diri sendiri dengan bahasa yang jelas, dan telah mampu
pula menangkap dengan hal-hal yang dikatakan oleh konselor dalam hubungan
konseling.
Masalah-masalah
siswa yang mungkin perlu ditangani melalui layanan konseling perorangan dapat
beraneka ragam, baik masalah yang menyangkut kedirian siswa, hubungan sosial,
masalah belajar, maupun pengembangan karier. Apabila Guru Kelas belum mampu
menyelenggarakan konseling perorangan itu, siswa-siswa yang memerlukannya dapat
dialihtangankan kepada Guru Pembimbing.
5.
Layanaan
Bimbingan Kelompok
Dalam bimbingan kelompok sejumlah siswa
berkumpul dan melakukan interaksi sosial untuk menerima dan atau membahas
hal-hal yang disampaikan oleh narasumber. Hal-hal yang disampaikan dan dibahas
adalah sesuatu yang berguna bagi para siswa, dan melalui pembahasan yang lebih
lengkap an mendalam para siswa akhirnya dapat mempergunakan hasil bahasannya
itu bagi pengembangan dirinya.
Para siswa kelas V dan kelas VI sudah
mampu terlibat langsung di dalam kegiatan kelompok yang membahas berbagai
topik, seperti informasi pekerjaan, upaya mempersiapkan diri untuk ujian,
rencana melanjutkan pelajaran ke SLTP, keadaan kebersihan lingkungan, dan
sebagainya. Dalam kegiatan kelompok itu tugas Guru Kelas ialah sebagai pemberi
bahan dan atau perangsang dimunculkannya oleh para siswa topic-topik yang akan
dibahas, Serta mengarahkan jalannya pembahasan agar secara tepat mencapai
sasaran pembicaraan
Guru kelas sebagai pemimpin kelompok
mengatur lalu lintas pembicaraan , men jembatani berbagai pendapat dan
argumentasi yang berbeda , meluruskan isi pembicaraan yang kurang tepat, serta
memperluas, memperkaya dan memantapkan hasil pembicaraan kelompok sehingga
keseluruhan nya berguna bagi para anggota kelompok itu. Pemimpin kelompok juga
perlu mendorong semua anggota kelompok untuk berani mengemukakan pendapat dan
berpartisipasi aktif secara penuh dalam kegiatan kelompok. Dengan aktifitas
dalam kelompok, seluruh anggota kelompok akan memperroleh manfaat bagi
kemampuan hubungan sosial
6. Layanan
konseling kelompok
Apabila
bimbingan kelompok membahas hal-hal yang bersifat umum yang menyangkut banyak
orang yaitu topik-topik yang di ambil dari luar diri masing-masing siswa maka
konseling kelompok membahas permasalahan pribadi atau di derita oleh
masing-masing siswa yang menjadi anggota kelompok. Permasalahan pribadi itu
satu persatu di kemukakan dalam kelompok oleh siswa si empunya masalah,
kemudian di bicarakan bersama oleh seluruh anggota kelompok bagaimana
memecahkan masalah pribadi itu. semua anggota
kelompok ikut menyumbang terhadap pemecahan setiap masalah yang di
kemukakan itu . masalah-masalah itu dapat sangat bervariasi dari
masalah-masalah kedirian siswa, hubungan sosial masalah belajar sampai masalah
karir
Sebagaimana
dalam bimbingan kelompok, peranan pembimbing (Konselor) dalam konseling
kelompok ialah sebagai pembangun suasana kebersamaan untuk memecahkan masalah
yang di alami oleh anggota kelompok,mengatur lalu lintas pembicaraan,
menjembatani berbagai argumentasi yang berbeda yang tumbuh dalam pembicaraan
kelompok, meluruskan, memperkaya dan memantapkan isi pembicaraan yang di
hasilkan oleh kelompok, dan menjaga kode etik konseling, khususnya berkenaan
dengan asas kerahasiaan. Dengan bimbingan pemimpin kelompok (Konselor)
masing-masing anggota menyumbangkan berbagai hal yang berharga bagi
tertuntaskannya masalah yang di derita
oleh salah seorang anggota kelompok.apabila kelompok itu berjalan berkelanjutan
(Setiap kali pertemuan misalnya berlangsung dalam waktu satu /dua jam ), maka
seluruh masalah yang di alami semua anggota kelompok akan terbicarakan secara
tuntas.
Berhubungan
dengan semakin kompleks nya permasalahan yang mungkindi alami para siswa,
konseling kelompok itu tidak mustahil di perlukan bagi siswa-siswa kelas tinggi
di SD. Apabila Guru Kelas kurang
sepenuhnya mampu menyelenggarakan layanan konseling kelompok, Guru pembimbing
dari SLTP/SLTA terdekat dapat di mintakan bantuan nya
B.
KEGIATAN
MENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELING
1.
Aplikasi
Instrumentasi dan Himpunan Data
Siswa-siswa
kelas V dan VI di SD telah mampu mengisi berbagai angket sederhana dan
mengerjakan berbagai alat ungkap, seperti alat ungkap permasalahan yang di
hadapi siswa. Apa bila di perlukan mereka juga dapat mengerjakan berbagai teks
(Misalnya tes intelegensi, tes bakat ). Penyelenggaraan berbagai instrumen itu
dapat dilaksanakan dengan memakai jasa petugas dari luar sekolah (Misalnya Guru
Pembimbing). Hasilnya dapat menjadi dasar pertimbangan bagi pelaksana layanan
tertentu.
Semua data hasil
instrumentasi diatas selanjutnya dapat melengkapi himpunan data masing-masing
siswa yang telah terhimpun dengan membawa serta seluruh himpunan data sejak
kelas I. Dengan demikian himpunan data siswa kelas VI secara ideal akan
meliputi :
a.
Identitas
pribadi siswa,
b.
Latar
belakang rumah dan orang tua,
c.
Sejarah
kesehatan siswa,
d.
Perkembangan
nilai-nilai hasil belajar,
e.
Kegiatan
ekstrakurikuler dan kegiatan lain diluar sekolah,
f.
Mental,bakat
dan minat,seta kondisi kepribadian
g.
Hasil
tes diagnosis
h.
Minat
dan cita-cita awal pendidik dan jabatan
i.
Prestasi
khusus yang pernah diperoleh,dan karya khusus.
j.
Berbagai
catatan anekdok
2.
Konferensi Kasus
Berhubung dengan lebih luasnya
permasalahan siswa kelas V dan VI, konferensi kasus yang diselenggarakan untuk
mereka mungkin memerlukan keikutsertakan pihak-pihak yang lebih luas pula,
misalnya perangkat desa atau kecamatan, karang taruna dan sebagainya, sesuai
dengan kandungan masalah yang di bahas. Dengan lebih luasnya ruang lingkup
konferensi kasus itu makain di tuntut pula tanggang jawab guru kelas menjaga
kerahasiaan masalah siswa, di samping kemampuan untuk berbagai informasi dari
sebuah yang berpariasi untuk pada akhirnya di pakai dalam bentuk-bentuk layanan
bimbingan dan konseling.
3.
Kunjungan Rumah
Siswa Kelas V dan VI SD lebih besar lagi
kemampuannya untuk diaktifkan dalam kunjungan rumah demi teratasinya
masalah-masalah mereka. Sebagian data tentang rumah dankeluarga bahkan
diharapkan dapat diperoleh dari siswa yang bersangkutan secara langsung.
4.
Ahli Tangan
Kasus
Pembahasan tentang rencana alih tangan
kasus telah dapat dilakukan secara penuh dengan siswa Kelas V dan VI yang
bersangkutan. Kesadaran siswa tentang perlunya alih tangan itu dapat dipahami
dan diterima oleh siswa dan orang tuanya akan merupakan modal utama bagi
keberhasilan alih tangan kasus tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar